Pariwisata Bangli, Provinsi Bali akan terasa dampaknya akibat
ditetapkannya Kaldera Gunung Batur Kintamani sebagai Global Geopark
Network (GGN) atau jaringan taman bumi global oleh UNESCO.
Menurut
Bupati Bangli I Made Gianyar, pihaknya menargetkan kunjungan di Danau
Batur sebesar 1,5 juta wisatawan mancanegara (wisman) di tahun 2014. Di
tahun 2010, kunjungan ke wisman hanya 353 ribu wisman.
"Tahun
2014, kami menargetkan 1,5 juta wisman masuk ke kawasan Danau Batur,"
katanya saat jumpa pers di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis
(4/10/2012).
Ia menuturkan PAD (pendapatan asli daerah) dari Danau
Batur di tahun 2010 sebesar Rp 800 juta. Saat ini PAD mencapai Rp 5
miliar. Ia berharap dengan target kunjungan wisman sebesar 1,5 juta,
maka PAD yang diperoleh di tahun 2014 menjadi Rp 15 miliar.
Kisah
sukses dari menarik kunjungan wisman akibat ditetapkan suatu kaldera
menjadi Geopark oleh UNESCO, bisa mencontoh dari China. China memiliki
127 geopark. Dari geopark sebanyak itu, ada 30 geopark yang ditetapkan
sebagai GGN oleh UNESCO.
"Mereka memulainya dari 2007,
memperjuangkan geopark milik mereka menjadi GGN. Dari 30 GGN yang mereka
punya, sekarang menghasilkan 40 juta wisman sejak menjadi GGN," kata
Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Event
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf),
Achyaruddin.
Namun, menurut Achyaruddin, dukungan pemerintah China
dalam memperjuangkan geopark miliknya menjadi GGN oleh UNESCO sangat
besar, termasuk urusan anggaran. Tetapi, pada akhirnya, anggaran yang
dikeluarkan pun "balik modal" bahkan menguntungkan akibat arus kunjungan
wisman.
Gianyar juga menuturkan bahwa masyarakat setempat juga
akan diedukasi dan diberikan pelatihan mengenai Danau Batur sebagai
geopark. Sebab, geopark tidak hanya mencangkup geologi, namun juga
budaya dan cara hidup masyarakat setempat.
Kriteria geopark tak
hanya urusan batu dan ilmu bumi, namun juga keberagaman hayati sampai
budaya dan kearifan lokal yang diterapkan masyarakat yang menetap di
sekitar geopark.
Salah satu pelatihan yang direncanakan pihak
pemerintah daerah adalah pemanfaatan bebatuan di kawasan Danau Batur.
Selama ini, masyarakat setempat menggali batu untuk dijual dengan harga
murah. Padahal bebatuan di Danau Batur tergolong tua dan unik.
"Masyarakat
kita latih untuk tidak menggali batu sembarangan. Nanti dibuatkan
pelatihan, daripada menjual batu untuk dasar bangunan, bisa diubah
menjadi suvenir yang lebih bernilai," kata Gianyar.
Ia menambahkan
walaupun kawasan Danau Batur telah menjadi GNN, bukan berarti kawasan
tersebut tak boleh dikembangkan. Malah sebaliknya, geopark dimanfaatkan
untuk peningkatan ekonomi namun tetap dalam pakem berkelanjutan baik
pelestarian alam maupun budaya. "Batu masih boleh digali. Padang golf
mau dibangun bisa saja. Asal sesuai dengan konsep Geopark," katanya.
Gianyar
pun berharap Danau Batur menjadi GGN UNESCO akan memberikan momentum
kebangkitan kejayaan pariwisata Kintamani (Danau Batur). Ia mengaku,
kawasan Kintamani memang terkenal namun mengalami penurunan kunjungan
wisatawan yang signifikan. Ia juga ingin agar Danau Batur tidak akan
menjadi satu-satunya geopark di Indonesia yang ditetapkan sebagai GGN
oleh UNESCO.
Sementara itu, Achyaruddin menuturkan, Indonesia
diberi waktu empat tahun untuk bisa memenuhi indikator yang telah
disepakati dengan UNESCO. Beberapa program harus dikembangkan seperti
geopark untuk pendidikan, geopark untuk riset, geopark untuk budaya,
geopark untuk kepentingan perempuan, sampai geopark untuk pembangunan
berkelanjutan.
"Uniknya Danau Batur adalah bisa melihat kaldera
secara keseluruhan. Ke depan harus ada pengendalian tata ruang. Ada
master plan-nya arah pemanfaatan geoprak agar bisa dikunjungi tanpa
merusak," kata Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral,
Sukhyar.
Batur Global Geopark terletak di sekitar gunung api aktif
di Bali di timur laut Bali, di antara dua kaldera merupakan kawah
vulkanik besar yang terbentuk sekitar 22 ribu tahun yang lalu. Gunung
api ini bagian dari cincin api Pasifik dan membentuk sebagian dari
deretan panjang gunung api aktif serupa di Indonesia.
Daerah ini
kaya dengan elemen bentukan tanah vulkanik makro dan mikro yang
terbentuk akibat letusan gunung api sejak ribuan tahun yang lalu. Dari
segi budaya, Geopark menunjukkan budaya lokal yang berkaitan dengan
budaya Hindu Bali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar