Berbagai penelitian terkini semakin menguatkan bukti-bukti manfaat
vitamin D dalam pencegahan penyakit kronis seperti diabetes, gangguan
otot, sampai gangguan tulang. Namun bukan berarti vitamin ini boleh
dikonsumsi secara berlebihan.
Sebuah penelitian dari John Hopkins
University menunjukkan konsumsi berlebihan vitamin ini tidak akan
memberikan manfaat apapun bagi tubuh, bahkan dapat membahayakan.
Studi
yang dimuat dalam American Journal of Medicine ini merekomendasikan
untuk tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin D. Dalam dosis yang
tepat, vitamin ini melindungi pembuluh darah dan jantung. Tapi jika
berlebihan bisa meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular.
Menurut
Ketua Studi Muhammad Amer, asisten profesor penyakit dalam di Sekolah
Kedokteran John Hopkins University, orang yang sehat perlu menghentikan
konsumsi suplemen vitamin D karena tidak akan bermanfaat.
"Kelebihan konsumsi vitamin D tidak akan memberikan keuntungan apapun, justru malah akan membuat boros," papar Amer.
Namun,
lanjut Amer, ada kelompok orang-orang tertentu yang memang membutuhkan
tambahan dosis vitamin D, seperti orang berusia lanjut, wanita yang baru
menopause, dan pasien penyakit ginjal.
Hasil tersebut disimpulkan
berdasarkan tinjauan dari rekaman medis lebih dari 10.000 pasien di
National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES). Survei
tersebut diselenggarakan dari tahun 2001 hingga 2004. Kemudian, data
dibandingkan dengan data yang didapat dari National Death Index tahun
2006.
Hasil menunjukkan, kadar vitamin D dalam darah yaitu 21 nanogram per 25 mililiter. Kadar tersebut dinilai mencukupi.
Jika
kadarnya normal, vitamin D dalam darah akan memberikan manfaat yaitu
menurunkan risiko kematian karena penyakit kardiovaskular hingga
setengahnya. Kadar yang lebih dari 21 nanogram, efek melindungi ini
justru akan berkurang, bahkan menjadi berbahaya.
Sumber utama
vitamin D adalah dari sinar matahari serta susu yang sudah
difortifikasi. Penelitian sebelumnya menunjukkan, penambahan kadar
vitamin D bagi mereka yang kekurangan akan menurunkan risiko
kardiovaskular. Sebaliknya dosis yang berlebihan dikaitkan dengan
peningkatan risiko.
Amer mengatakan, orang perlu berkonsultasi pada dokter jika mereka akan mengonsumsi suplemen vitamin D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar